Minggu, 07 September 2014

untuk dia

Sepi menyayat hati tak ada lagi pengganti ramai.
Nestapa tak surut didada sesak terasa.
Kemana pergi bayu biru
Yang biasa mengelus nyilu rindu.
Rinduku sudah kutanak matang
Tingal kutuang kedalam mimpi.
Semoga kau mengerti.

lampung,30 agustus 2014

by:panji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar