Nestapa di bibir purnama
menyeruak menekan rasa
kukorban dan kumakan
sembilu biru tanpa pandang bulu
wajahmu masih dalam ingatku
sekedar tetesan keringat
sebagai pengganti dahaga
kehausan atas kerinduan
kepastian atas kesunyian
entah itu apa belum dapat kusimpulkan.
asmara
menyeruak menekan rasa
kukorban dan kumakan
sembilu biru tanpa pandang bulu
wajahmu masih dalam ingatku
sekedar tetesan keringat
sebagai pengganti dahaga
kehausan atas kerinduan
kepastian atas kesunyian
entah itu apa belum dapat kusimpulkan.
asmara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar